Minggu, 27 September 2015

Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Timur, berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo, Probolinggo, Banyuwangi, dan Jember. Meski tak seterkenal Nganjuk, dan tak terkenal dengan pantai-pantai indah seperti Trenggalek, pesona kabupaten satu ini tak bisa dipandang sebelah mata. Di sinilah kamu akan menemukan berbagai kemegahan alam seperti Gunung Ijen maupun Raung. Tak hanya itu, ada juga air terjun yang mengalir dengan derasnya dan kolam air hangat yang menenangkan. Sebelum ketinggalan infonya terlalu lama, langsung saja simak beberapa keindahan alam Kabupaten Bondowoso di bawah ini: 1. Kamu bisa mengagungi keagungan ciptaan Tuhan di Gunung Ijen, atau biasa yang kita kenal dengan sebutan Kawah Ijen Menikmati keagungan Sang Pencipta via content.rajakamar.com Gunung yang masih aktif ini memiliki ketinggian sekitar 2.443 m dari atas permukaan laut. Selain memiliki panorama alam yang mengagumkan, Kawah Ijen juga memiliki fenomena alam yang menakjubkan, yaitu berupa api biru. Api biru ini akan semakin jelas terlihat bila dikunjungi pada malam hari. Konon api biru ini hanya ada 2 di dunia, yaitu di Kawah Ijen, dan di Islandia. Biasanya para pendaki memulai pendakian diatas pukul 12 malam, karena selain untuk melihat keindahan api biru, juga untuk melihat sunrise. Di Kawah Ijen ini kamu juga bisa melihat pemandangan para penambang belerang yang dengan gigih dan tak kenal lelah mengangkut berbonggol-bonggol belerang dari dasar kawah menggunakan keranjang-keranjang bambu untuk kemudian dijual dan hasil menjadi produk-produk untuk mengobati berbagai macam penyakit kulit. 2. Megahnya kawah Gunung Raung akan membuat dirimu merasa kecil dan tak ada apa-apanya dibandingkan alam semesta Puncak Gunung Raung via infopendaki.com Merupakan gunung kawah terbesar kedua setelah Tambora, karena memiliki diameter kawah sekitar 2 km. Gunung Raung ini masih terletak di kawasan deretan Pegunungan Ijen. Gunung ini merupakan gunung tertinggi kelima di Pulau Jawa, karena tingginya yang mencapai 3.332 mdpl, dan sangat tidak direkomendasikan untuk kamu yang baru pertama kali naik gunung. Apalagi treknya yang curam serta berbatu amat sangat berbahaya jika tidak dilewati dengan hati-hati dan menggunakan perlengkapan yang memadai. 3. Derasnya air terjun Blawan dan nikmatnya mandi air hangat dapat menyegarkan hati dan pikiranmu Deras sekali via alamasedy.blogspot.com Masih di sekitar lokasi Kawah Ijen, kamu bisa menikmati derasnya Air Terjun Blawan. Tepatnya di Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Bondowoso ada sebuah air terjun yang merupakan rembesan dari Kawah Ijen. Tak heran jika air terjun ini kaya akan kandungan belerang. Air Terjun Blawan ini memiliki aliran air yang sangat deras, yang langsung menuju kebawah tebing, dan airnya mengalir melalui sungai yang curam di bawahnya sehingga sangat mustahil bagi pengunjung untuk mandi di air terjun ini. Namun jangan khawatir, karena di dalam kawasan yang sama, kamu juga bisa menikmati pemandian air panas. Setelah ‘berkeliaran’ di hutan dengan berjalan kaki, bukankah amat sangat menyenangkan jika setelahnya berendam di dalam kolam air hangat? Pasti semua pegal-pegal di kaki dan badan juga pasti akan menghilang. Apalagi jaraknya hanya sekitar 100 meter dari lokasi air terjun. 4. Selain bermain kecipak air, kamu juga dapat menghirup harumnya kopi dan kakao di kawasan air terjun Tancak Kembar Air terjun kembar via bondowosoallmountain.freeiz.com Dinamakan Tancak Kembar, karena ada dua buah air terjun di kawasan ini. Kedua air terjun tersebut terletak berdampingan, mengaliri sebuah tebing setinggi 77 meter yang terletak di kawasan berhawa sejuk, yaitu daerah pegunungan Argopuro. Air terjun ini terletak sekitar 25 km ke arah barat kota bondowoso. Selain menikmati indah dan cantiknya air terjun, kamu juga bisa mengunjungi pusat penelitian kakao dan kopi arabika yang luasnya mencapai 180 ha. 5. Konon Kolam Damar Wulan dulu digunakan sebagai tempat pemandian Mahapatih Majapahit ketika sedang bersembunyi dari musuh Pemandian yang konon menjadi tempat persembunyian Mahapatih Majapahit via flickr.com Kolam alami satu ini terletak satu kawasan dengan air terjun Blawan. Dikelilingi oleh pepohonan membuat suasana di kolam ini menjadi rindang, sejuk, serta terasa damai. Apalagi kondisi alam yang masih asri, membuat udara di sekitar kolam ini menjadi bersih dan segar. Konon kolam ini dulunya adalah tempat pemandian seorang patih Majapahit bernama Damarwulan, ketika sedang berperang melawan Raja Blambangan, Minakjinggo. Di kawasan ini juga terdapat gua kapur yang dahulu digunakan Damarwulan sebagai tempat persembunyian. 8. Bagi kamu penggemar olahraga ekstrem, bisa mencoba wisata arung jeram Bosamba Rafting Uji nyali di arung jeram via www.infobondowoso.net Bagi kamu yang gemar sekali dengan wisata ekstrem, Bosamba Rafting bisa menjadi pilihan ketika kamu berlibur ke Bondowoso. Bosamba merupakan singkatan dari Bondowoso Sampean Baru. Air sungai yang sangat deras mengaliri bebatuan yang terjal membuat aktivitas arung jeram semakin seru dan menantang. Wisata arung jeram ini terletak di Desa Tamankrocok, Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso, dan masih satu paket dengan taman wisata Kawah Ijen. Dengan panjang jalur rafting sepanjang 14 kilometer, kita dapat menikmati serunya berarung jeram selama 12 jam, yang melewati 5 desa dengan pemandangan yang amat sangat menakjubkan. Jangan kaget jika tiba-tiba kamu melewati tebing tinggi di kanan kiri sungai seperti di Grand Canyon. 9. Banyaknya Situs Sarkofagus di Bondowoso membuktikan bahwa kabupaten ini memiliki sejarah yang sangat panjang Salah satu foto batu dari zaman megalitikum via www.madiunpos.com Adanya situs sarkofagus di kabupaten Bondowoso menunjukkan bahwa kabupaten ini memiliki sejarah yang panjang. Sarkofagus merupakan kubur batu, dan ada di beberapa tempat di Bondowoso. Asal kamu tahu, ada 1000 lebih situs purbakala yang terdapat di Bondowoso, yang sayangnya saling terpencar di beberapa tempat berbeda. Bahkan banyak sarkofagus maupun peninggalan lainnya di zaman batu ini yang terletak di daerah hutan maupun pertanian di pedesaan. Banyaknya benda peninggalan zaman batu ini semakin membuktikan bahwa Bondowoso memiliki sejarah dan perjalanan yang cukup panjang. 10. Sebelum pulang, jangan lupa bungkus Tape Bondowoso untuk orang rumah, ya! Tape yang siap dipasarkan via www.eastjava.com Makanan satu ini terbuat dari singkong berkualitas yang difermentasikan, sehingga membuat singkong menjadi matang dan membuat karbohidrat berubah menjadi gula. Oleh karena itulah makanan satu ini memiliki cita rasa yang manis meski tanpa diberi gula dalam proses pembuatannya. Biasanya makanan ini dibungkus menggunakan besek atau keranjang yang terbuat dari anyaman bambu. Saking terkenalnya penganan satu ini, tak heran jika Bondowoso terkenal sebagai kota penghasil tape. Itulah beberapa keistimewaan dari sebuah kabupaten bernama Bondowoso. Mungkin ada beberapa tempat wisata yang belum sempat Hipwee sebutkan. Jika kamu tahu beberapa tempat wisata yang nggak kalah menarik, sah-sah saja kok menyebutkannya di kolom komentar. Jadi, kapan nih ada rencana untuk mengunjungi Bondowoso?
POTENSI WISATA SEJARAH DI BONDOWOSO MONUMEN GERBONG MAUT Monumen Gerbong Maut merupakan monumen bersejarah pada jaman penjajahan Belanda. Menurut sejarahnya, sebanyak 51 pejuang tewas dalam gerbong saat pihak Belanda memindahkan 100 tahanan dari Bondowoso ke tahanan Kali Sosok, Surabaya. Alasan pihak Belanda memindakan para tahanan itu dikarenakan ruang tahanan yang telah penuh di Bondowoso, karena itu dipilihlah 100 tahanan secara acak untuk di pindah ke Surabaya, dengan menggunakan kereta api. Keadaan yang panas yang pengap, serta tidak diberinya makanan bagi para tahanan selama 2 hari perjalanan, membuat mereka meninggal sesampainya di Surabaya. Monumen dibangun untuk memperingati momen bersejarah di tahun 1947 itu, dan berlokasi tepar di jantung kota Bondowoso. STASIUN KERETA API Stasiun Bondowoso (BO, ketinggian: ±253 m dpl) merupakan stasiun kereta api non-aktif yang terletak di Bondowoso, Bondowoso. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api terbesar di Kabupaten Bondowoso yang di buka sekitar tahun 1900-an dan ditutup pada tahun 2014. Stasiun ini dulu melayani kereta api lokal tujuan Jember dan Panarukan. Pada tahun 2004 kereta ini dinonaktifkan karena prasarana yang sudah sangat tua. Stasiun ini hanya 1 km dari alun-alun kota Bondowoso. Tidak jauh dari sini terdapat pula gerbong maut yang dulu dipakai oleh tentara Belanda untuk membawa tawanan dari Bondowoso ke Surabaya. Stasiun ini dulu mempunyai 6 jalur kereta api, namun sebelum dinon-atifkan tinggal 2. Sekarang stasiun ini dijadikan aset heritage PT. Kereta Api Indonesia. Selain itu, bangunan stasiun ini juga telah dipugar dan dicat. SITUS MEGALITIKUM Sarkopage adalah salah satu dari situs megalitikum yang lebih dikenal dengan nama keranda yang dibuat dari batu atau sejenis batu cadas. Berbentuk lesung atau palung, tetapi ada tutupnya. Fungsinya sama dengan kuburan batu / dolmen. Sarkopage terdapat di beberapa desa : antara lain Desa Glinseran – Kecamatan Wringin. Tepatnya ±19 km kearah barat Kota Bondowoso. Bondowoso – Wringin : 17 Km (MPU) Wringin – Lokasi : 2 Km (ojek)